Jumlah uang kertas palsu terus meningkat. Pada Maret lalu, Bank Indonesia menemukan uang pecahan Rp 100.000 yang paling banyak dipalsukan.

Ditinjau dari tempat, Surabaya merupakan wilayah yang paling banyak terdapat uang palsu. Jumlahnya mencapai 54,7 persen pada Maret lalu. Sementara di Jakarta hanya 21,8 persen.
Bank Indonesia mencatat, jumlah uang beredar di masyakarat sampai akhir April lalu sebanyak Rp 299,92 triliun. Rinciannya, uang kertas sebanyak Rp 296,31 triliun, sedangkan sisanya uang logam.
Peredaran uang tersebut terdiri dari pecahan Rp 100.000 sebanyak Rp 160,93 triliun, lalu pecahan Rp 50.000 sebanyak Rp 106,94 triliun. (Nina Dwiantik/Kontan)
Post a Comment